Walaupun sebenarnya spesifikasi dan rencana pembelian armada heli AS565MBe Panther TNI AL sudah diketahui cukup lama, kenyataan bahwa hanya 2 heli Panther saja dari 11 unit yang dilengkapi perangkat L3 HELRAS untuk memburu kapal selam tetaplah mengiris hati.

Jane’s (13/6) memberitakan, kata sebuah sumber militer kepada Jane pada 11 Juni, sisa helikopter dalam armada saat ini sedang dikonfigurasikan untuk operasi multimoda atau sebagai heli angkut serbaguna, dan secara progresif akan menggantikan BO-105 milik Penerbal yang sudah menua.

Di masa depan, sembilan helikopter yang tersisa mungkin dipasang dengan peralatan ASW/ AKS (Anti Kapal Selam) seperti sonar celup (dipping sonar), tetapi untuk sekarang, hanya dua helikopter dalam armada yang didedikasikan untuk operasi ASW,” kata sumber itu.

Indonesia memesan 11 helikopter AS565 MBe Panther baru pada tahun 2014 sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan penerbangan dan fungsi Anti Kapal Selam yang sudah lama menghilang sejak heli Westland Wasp pensiun.

Menurut informasi yang diberikan oleh Helikopter Airbus, varian Panther yang telah dipasok ke TNI-AL memiliki bobot take-off maksimum yang meningkat di atas pendahulunya, yaitu 4.500 kg, dibandingkan dengan 4.300 kg untuk versi AS 565 sebelumnya.

penulis: Weka Ning Mahardhika

kredit foto: Tempo.com