Menurut US CENTCOM (Central Command), pihak militer Iran secara aktif terlibat dalam upaya penghancuran dan percobaan untuk menghilangkan jejak setelah dua kapal tanker pembawa minyak dari Arab Saudi diledakkan dengan ranjau limpet. Berikut adalah kronologinya.

Kedua kapal tanker berada di perairan internasional di Teluk Oman, sekitar 10 mil laut pada saat panggilan darurat. USS Bainbridge berjarak sekitar 40 mil laut dari Altair M / T pada saat serangan, dan segera mulai menutup jarak.

Pada pukul 8:09 waktu setempat sebuah pesawat AS mengamati sebuah kapal patroli IRGC kelas Hendijan dan beberapa kapal serang cepat IRGC / kapal serang cepat lepas pantai (FAC / FIAC) di sekitar tanker Front Altair.

Pada pukul 9:12 pagi waktu setempat, sebuah pesawat AS mengamati FAC / FIAC menarik rakit penyelamat dari M / T Front Altair yang berisi awak tanker tersebut.

Pada pukul 9:26 waktu setempat, Iran meminta kapal motor Hyundai Dubai, yang menyelamatkan para pelaut dari M / T Front Altair, untuk menyerahkan awak kapal tanker nahas itu ke FIAC Iran. Kapal motor Hyundai Dubai memenuhi permintaan tersebut dan memindahkan awak M / T Altair ke FIAC Iran.

Pada pukul 11:05 waktu setempat, USS Bainbridge mendekati kapal tunda laut berbendera Belanda, Ace, yang menyelamatkan kru dari dua puluh satu pelaut dari M / T Kokuka setelah terjadinya ledakan awal.

Sementara kapal patroli Hendijan tampaknya berusaha untuk mencapai kapal tug boat Ace sebelum USS Bainbridge untuk menyandera para awak kapal Kokuka, para pelaut diselamatkan oleh USS Bainbridge atas permintaan ship master dari Kokuka. Para pelaut yang diselamatkan saat ini berada di atas USS Bainbridge, sebagian terluka bakar.

Pukul 4:10 malam waktu setempat kapal patroli IRGC Gashti Class mendekati M / T Kokuka Courageous dan kamera dari pesawat intai AL AS berhasil merekam saat-saat para pelaut Iran mencoba melepas ranjau limpet yang gagal meledak dari M / T Kokuka Courageous.

Sumber: US Centcom, dengan penyesuaian seperlunya

Penulis: Aryo Nugroho