Jet-jet tempur F/A-50 Golden Eagle milik Angkatan Udara Filipina sejauh ini sudah ditugaskan untuk melaksanakan serangan darat dalam kampanye menggasak teroris Maute di Marawi. Sekarang, F/A-50 dibuat kian bertaring dengan persenjataan asasinya: rudal udara ke udara Sidewinder.

Namun berbeda dengan Negara lain seperti Malaysia, Singapura, atau Indonesia yang memilih jalur FMS (Foreign Military Sales) untuk membeli rudal AIM-9 Sidewinder dari AS, Filipina ternyata lebih memilih untuk mengadakan rudal tersebut dari perusahaan Diehl BGT Jerman.

Kontrak pengadaannya sudah ditandatangani dengan nilai 1 Milyar Peso pada Agustus 2017 dan penyerahan akan dilakukan kuartal ketiga tahun ini. Pemerintah Filipina tidak membuka informasi mengenai berapa banyak rudal yang dibeli.

Varian yang diproduksi Diehl BGT sendiri adalah AIM-9L/I-1 Sidewinder. Varian ini memiliki perbedaan dengan AIM-9L standar adalah pada sistem IRCCM (Infra Red Counter Counter Measures) atau sistem anti pengacakan dan pemandu yang lebih baik dari AIM-9L dan setara dengan AIM-9M Sidewinder.

Penulis: Aryo Nugroho

kredit foto: US Navy