
Amerika Serikat memang sempat diayam-ayami Rusia setelah
negeri Presiden Putin itu merilis rudal hipersonik Kinzhal yang dibawa oleh jet
interceptor MiG-31BMK. Tak mau malu berkepanjangan, Amerika Serikat
mengakselerasi program pengembangan rudal hipersoniknya sendiri.
Angkatan Udara Amerika Serikat berhasil melakukan uji terbang rudal hipersonik pada hari Rabu 12 Juni di Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California, menurut rilis berita resmi AU AS.
Tes penerbangan mengumpulkan data tentang dampak seret dan getaran pada senjata dan B-52 Stratofortress yang membawanya. AGM-183ARRWS tidak bermuatan hululedak dan tidak dilepaskan dari pesawat, kata Angkatan Udara.
Pendek kata, tes kali ini adalah tes dummy untuk mengetahui karakteristik seperti besarnya hambatan udara, pengaruh rudal terhadap aerodinamika pesawat, dan juga dampak terhadap pesawat pembawa seperti konsumsi bahan bakar dan sebagainya.
Penulis: Aryo Nugroho