
Diberitakan Business Insider (5/6), perusahaan Boeing saat ini sedang menghadapi tuntutan dari sejumlah keluarga korban jatuhnya pesawat Boeing 737-MAX8 JT 610 Lion Air pada 29 Oktober 2018 lalu. Tuntutan tersebut diajukan di Amerika Serikat, sesuai lokasi perusahaan.
Namun begitu, Boeing dikabarkan sedang melakukan pendekatan ke sejumlah keluarga korban untuk mengeksplorasi penyelesaian kasus litigasi tersebut di luar pengadilan. Perusahaan mengkonfirmasi kepada Business Insider bahwa mereka telah “setuju untuk bekerja sama” dengan keluarga yang berduka mengeksplorasi ide menjaga kasus-kasus di luar pengadilan.
Boeing melakukan hal tersebut karena dengan membayar ganti rugi di luar pengadilan, Boeing terhindar dari ancaman terkait terbukanya rahasia dagang terkait bagaimana Boeing merancang, membuat, dan juga menyampaikan informasi terkait pesawatnya kepada banyak pihak termasuk regulator dan maskapai.
Tak hanya keluarga korban Lion Air JT610, Boeing menghadapi tuntutan hukum dari keluarga korban penumpang pesawat Ethiopian Airlines 737 MAX 8 pada bulan Maret, di mana semua 157 orang di dalamnya meninggal dunia, yang kemudian membuka penyelidikan dan mengungkap andil fitur MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System) dalam 2 kecelakaan tersebut.
kredit foto: Channel News Asia