
Seorang pilot aerobatik Jerman yang belum diidentifikasi namanya, namun diketahui sebagai mantan pilot Lufthansa, meninggal pada hari Sabtu, 15 Juni, saat pameran dirgantara Air Picnic ke-7 di Plock, Polandia. Sang pilot menerbangkan Yak-52 registrasi SP-YDD sendirian.
Meskipun tidak ada penyebab resmi kecelakaan itu dirilis, pesawat itu tampaknya memasuki flat spin klasik. Saat-saat terakhir pada spin, pesawat tampaknya berhasil mengarahkan hidung lebih ke bawah, prosedur umum yang digunakan oleh pilot untuk keluar dari flat spin.

Sayangnya, pesawat sudah pada ketinggian yang terlalu rendah untuk pulih dan akhirnya menghunjam permukaan tanah, menewaskan anggota kru tunggal di dalamnya.
Video-video kecelakaan yang diposting menunjukkan para pengamat sangat dekat dengan titik tumbukan pesawat, dimana ia duduk di kursi di sepanjang Sungai Vistula di mana pesawat itu menumbuk air berkedalaman 8 meter.

Ini merupakan kecelakaan ketiga Yak-52 dalam 3 minggu berturut-turut. Minggu lalu Yak-52 AU Vietnam jatuh dan menyebabkan 2 pilot gugur, sementara minggu sebelumnya Yak-52 juga jatuh di Amerika Serikat.
Penulis: Aryo Nugroho