
Pengadaan jet tempur F-16 Block 72 Viper ternyata tidak hanya memantik kontroversi terkait pengadaan anggaran yang dibutuhkan untuk menebus jet-jet tempur buatan Lockheed Martin ini, namun juga merembet ke soal politik.

Volen Siderov, ketua partai “Attack”. Partai kecil yang menyusun koalisi pendukung Pemerintah Bulgaria mengatakan bahwa dengan pembelian ini Bulgaria justru berpamrih kepada Amerika Serikat, seperti diberitakan Bulgaria Military (15/6).
Siderov mengatakan bahwa, “Deal pembelian F-16 ini merupakan suatu gestur kepada Amerika Serikat, bahwa Bulgaria tunduk kepada maunya Amerika Serikat. Amerika Serikat telah memberikan (menghibahkan) F-16 sejenis kepada Mesir, Indonesia, dan bahkan kepada negara non-NATO saat ini. Kenapa AS malah ingin menekan Bulgaria? Jadi kita (Bulgaria) harus membayar 3 Milyar (Lev) seperti anak kecil saja.”
Indonesia sendiri memang menerima hibah 24 jet tempur F-16C/D, namun membayar biaya upgrade ke standar Block 52ID dengan harga yang cukup mahal.
Menteri Pertahanan Bulgaria Krasimir Karakachanov sendiri mempertahankan keputusannya, bahwa pembelian F-16 ini perlu karena modernisasi Angkatan Bersenjata tidak pernah dilakukan sejak puluhan tahun lalu (sejak Uni Soviet bubar).
Penulis: Aryo Nugroho
kredit foto: NATO.int