Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Trump kembali membuat kejutan terkait krisis serangan tanker yang diduga dilakukan oleh Iran. Tanker Front Altair dan Kokuka Courageous diserang dengan menggunakan ranjau dan menderita kerusakan yang cukup parah.

Berbagai Negara beramai-ramai mengamini asesmen AS yang mengatakan bahwa Iran menjadi dalang di belakang serangan. Namun Trump mengatakan bahwa serangan tanker itu tidak menjadi alasan kuat bagi AS untuk berperang.

Dalam wawancara dengan TIME, Trump mengatakan akan menyerang Iran andai mereka mengembangkan senjata nuklir, tapi tidak untuk alasan serangan tanker tersebut. Trump bahkan mengatakan bahwa serangan itu hanya minor saja.

Namun begitu, Iran sendiri sudah mengumumkan bahwa mereka akan mengakselerasi program nuklir, dan pengayaan uranium negeri Syiah itu akan melampaui batas yang diperbolehkan menurut JCPOA dalam waktu 10 hari.