Amerika Serikat sebagai sang Negara adidaya tentu tak bisa tinggal diam begitu saja setelah peristiwa tertembak jatuhnya drone senilai ratusan juta Dolar oleh rezim Syiah Iran.

Presiden Donald Trump, yang banyak omong dan membual serta gertak sambal tetapi ternyata bersikap bagai ayam sayur ketika terjadi eskalasi krisis memang belum bersikap, namun Pentagon sudah ambil tindakan dalam koridor maksimal.

Angkatan Udara AS baru saja melakukan unjuk kekuatan di atas Teluk Persia dengan menerbangkan dua pembom nuklir B-52H 60-0032 dan 60-0058, dikawal oleh 4 jet tempur F-15C.

Manuver semacam ini dikenal sebagai detterence sortie atau sorti penggentar bagi lawan-lawan potensial Amerika Serikat.

Formasi pesawat pembom dan jet tempur ini diduga berasal dari pangkalan Al-Udeid, Qatar, dimana biasanya Angkatan Udara AS beroperasi, sekaligus merupakan pangkalan dari Komando AS untuk Timur Tengah, US CENTCOM (Central Command).

Kita lihat seberapa berani Iran menghadapi unjuk kekuatan Amerika Serikat ini!