Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kembalinya Rusia ke dalam bentuk Uni Soviet tidak mungkin dan hanya mungkin melalui “konflik yang sangat sulit, keras, dan berdarah-darah”.

“Sosialisme sepenuhnya, itu pendapat saya sendiri, tidak mungkin [untuk kembali]. Ini hanya mungkin melalui konflik internal yang keras. Tetapi apakah kita memerlukan konflik ini?” katanya pada sesi tanya jawab televisi tahunannya.

Pada saat yang sama, pemimpin Rusia itu tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa dalam teori “kekuatan politik sayap kiri yang mendukung gagasan-gagasan sosialis dapat mengendalikan sebuah negara dan kekuatan politik tertinggi.”

Putin mengklarifikasi bahwa “dalam proses diskusi politik terbuka, kekuatan politik hukum apa pun dapat memenangkan dukungan rakyat dengan merebut suara dan simpati mereka, dan mendapatkan pijakan di eselon atas kekuasaan.”

“Apakah itu akan baik untuk negara, saya tidak tahu, karena itu adalah satu hal untuk menasionalisasi segalanya dan bagaimana membuat semua cakupan yang dinasionalisasi ini bekerja secara efisien adalah urusan lain pula. Hal-hal ini benar-benar berbeda, sementara unsur-unsur pengaruh negara dan manajemen negara kita miliki, “tambah presiden.

Putin mengingat bahwa referendum tahun 1991 tentang nasib Uni Soviet terjadi, “tetapi terlepas dari kenyataan bahwa 74% memilih untuk mempertahankan Uni Soviet, setelah itu tidak ada yang mengingatnya karena suatu alasan dan Uni Soviet akhirnya memutuskan untuk membubarkan diri.