Diam-diam, Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS akur bekerjasama untuk mengembangkan rudal generasi baru yang akan mempersenjatai jet tempur kedua angkatan.

Sistem rudal baru ini akan disiapkan menggantikan AIM-120 AMRAAM dengan fokus pada jarak yang lebih jauh lagi untuk menandingi rudal jarak jauh PL series milik China.

Menurut Brigadir Jenderal Anthony Genatempo dalam event Life Cycle Industry Days di Wright Patterson AFB, program AIM-260 atau dikenal juga sebagai JATM (Joint Air Tactical Missile) akan menjadi rudal udara ke udara untuk jet tempur garis depan AS.

Brigjend Genatempo mengatakan bahwa rudal AIM-260 akan memiliki jangkauan lebih jauh dari AMRAAM, dan kemampuan yang berbeda untuk ancaman yang berbeda, artinya mungkin rudal akan bisa diset untuk moda tertentu tergantung ancamannya.

AIM-260 akan jadi andalan F-22 dan F-35A/B/C untuk menghadapi jet tempur generasi masa depan Rusia dan China, yaitu Su-57 dan J-20. Genatempo sendiri memberikan bocoran bahwa AIM-260 JATM akan punya sosok seperti AIM-120 dan tidak akan menggunakan teknologi ramjet.

AIM-260 diperkirakan akan memiliki sensor ganda paduan radar dan IIR (Imaging Infra Red) untuk membantunya menembus gangguan elektronik dari pesawat sasaran dalam fase terminal, serta memiliki sistem datalink ganda untuk bertukar informasi antara pesawat pengirim dan rudal.

Catatan: Foto hanya ilustrasi, sampai sekarang belum ada publikasi foto resmi AIM-260JATM

Penulis: Aryo Nugroho