
Angkatan Udara Garda Republik Islam Iran (IRGC) meluncurkan sistem pertahanan udara Khordad-3 dengan kemampuan radarnya untuk melacak empat target dan menghancurkan mereka dengan delapan rudal sekaligus pada tahun 2014.
Melihat dari desain sistem peluncur yang terintegrasi dengan radar, dan bentuk rudalnya, ARCINC meyakini bahwa Khordad-3 adalah kopian dari rudal 9K73 Buk buatan Rusia, mungkin varian M1-2 yang disempurnakan. Bedanya, Iran memasang Khordad-3 pada platform truk 8×8 yang lebih ringan.

Sistem pertahanan udara Khordad-3 diklaim diproduksi massal dalam 18 bulan dan radar yang digunakannya dapat melacak semua jenis target terbang dalam jarak 75 kilometer. Konfigurasinya terdiri dari kendaraan catu daya, radar Phased Array, kendaraan peluncur atau TEL (Transporter, Erector, Launcher), dan TELAR (Transporter, Erector, Launcher, and Radar)
Sistem pertahanan udara Khordad dapat melacak dan menargetkan jet tempur, pembom dan rudal jelajah hingga ketinggian 27.000 meter (81.000 kaki), ini masih mirip dengan Buk-M1/M1-2. Semua komponennya telah ditempatkan di dalam kendaraan dan sistem radar, kemampuan penjejakan dan peluncuran misilnya telah ditingkatkan, masih klaim Iran.

Seorang komandan Angkatan Udara IRGC mengatakan pada 2014 bahwa sistem pertahanan dapat dibandingkan dengan sistem rudal pertahanan udara jarak jauh buatan Rusia S-300 yang canggih, menambahkan bahwa jangkauannya akan ditingkatkan menjadi 100 km dan kemudian 200 km di masa depan.
Membandingkan dengan keterangan AL AS bahwa drone RQ-4 telah ditembak jatuh pada ketinggian sekira 22 ribu kaki di perairan internasional, ketinggian ini masih dalam jangkauan kemampuan Khordad-3, apalagi dengan ukuran drone RQ-4 yang hampir sebesar pesawat penumpang, sehingga radar cross sectionnya cukup besar dan memperbesar kemungkinan perkenaan oleh Khordad-3.
Penulis: Aryo Nugroho