Pada 13 Juni 2019, dua F-35A milik Angkatan Udara Kerajaan Belanda yang ditempatkan di bawah 323 T&E Squadron AU AS melaksanakan serangan dadakan di medan latihan Vlieland.

Padahal kedua F-35A itu tengah merampungkan misi terbang jarak jauh lintas benua sejauh 9 ribu kilometer lebih. Manuver ini merupakan bagian dari Rapid Reaction Test untuk menguji kemampuan F-35 untuk meninggalkan markas dan melaksanakan serangan kejutan jarak jauh dengan sedikit dukungan.

2 F-35A yang dikawal 1 unit C-17 itu sedianya akan terbang dengan didukung tanker KDC-10sehingga bisa sorti tanpa henti, namun karena tankernya bermasalah, akhirnya F-35A itu mendarat di Goose Bay, Kanada.

Penargetan sasaran sendiri dilakukan oleh pasukan khusus Belanda yang melakukan lasing terhadap sasaran dan mengirimkan data lewat sistem datalink ke MADL F-35A.

Menurut pejabat AU Belanda, pendekatan ini membuktikan kemampuan serang dan kecepatan gelar F-35A dalam waktu 24 jam, fleksibel, dan ke seluruh dunia untuk melaksanakan misinya.