
RT (26/2) memberitakan bahwa India untuk kedua kalinya memutuskan untuk membatalkan pembelian rudal antitank Spike dari Israel, setelah sebelumnya pada awal 2017 mengambil keputusan yang sama, lalu membatalkannya dan memotong angka pembelian.
Keputusan kali ini kelihatannya final, karena badan riset pertahanan militer India DRDO telah berhasil mengujicoba rudal antitank seperti Nag yang akan memulai produksi massal pada 2021.

Nilai kontrak rudal Spike sendiri dilaporkan mencapai 500 juta Dolar untuk 8.000 rudal. Rafael selaku pembuat rudal Spike sudah menerima pemberitahuan pembatalan dari Kementerian Pertahanan India.
Keputusan ini, yang dilakukan hanya beberapa saat sebelum kedatangan perdana PM Benjamin Netanyahu ke negeri India, dipastikan akan menjadi satu batu sandungan dan semacam tamparan, disaat Israel tengah berupaya untuk meningkatkan ekspor alutsista ke India yang merupakan salah satu pembeli utama.