Grup Kalashnikov memanfaatkan momen pameran ARMY-2019 untuk memamerkan pesawat pengintai dan serangan terbaru yang secara otonom dapat menemukan dan menghancurkan target di udara, di darat dan di atas permukaan air.

“Zala Lancet” adalah senjata serbaguna yang cerdas, yang mampu menemukan dan mengenai sasaran secara otonom. Sistem senjata terdiri dari komponen serangan presisi, pengintaian, navigasi, dan modul komunikasi. Ini menciptakan bidang navigasi sendiri dan tidak memerlukan infrastruktur berbasis darat atau laut.

“Zala Lancet” dilengkapi dengan beberapa sistem penargetan: sistem koordinat, sistem optoelektronik dan sistem gabungan. Selain itu, UAV ini dapat mengirimkan video, yang memungkinkan untuk mengonfirmasi penghancuran target yang sukses.

Detonator dari komponen serangan memiliki sistem tindakan pra-kontak. Jangkauan operasional UAV adalah 40 kilometer sementara berat lepas landas kotor maksimum adalah 12 kilogram. “ZALA Lancet” secara signifikan meningkatkan keamanan nasional negara itu dan memiliki potensi ekspor yang signifikan.

“Dalam konteks perang modern, pesawat tak berawak mampu menyerang sasaran di udara, di darat, dan air,” kata Direktur Utama Rostec Corporation Rusia, Sergey Chemezov, setelah UAV diluncurkan di Angkatan Darat 2019 militer dan teknis internasional forum.

Sistem ini lebih unggul dari jenis senjata standar, tetapi biayanya lebih rendah secara tidak proporsional. Lancet adalah drone serangan presisi tinggi kedua yang disajikan oleh ZALA AERO, anak perusahaan dari kelompok Kalashnikov, tahun ini.

Perusahaan berbagi beberapa rincian teknis, tetapi menekankan bahwa sistem senjata telah “diuji.” Sebelumnya, pabrikan meluncurkan UB KYB (‘Cube’) yang dapat meledak ketika mencapai target yang hampir tidak terdeteksi pada kecepatan hingga 130km / jam (81 mph).