
Selama ini, sistem artileri pertahanan udara hybrid kanon-rudal Pantsir-S1 telah membuktikan kemampuannya di medan tempur Suriah dengan menjaga keamanan pangkalan udara Khmeimim di Latakia.
Dalam pameran ARMY-2019, Rusia secara resmi memamerkan sistem penyempurnanya, Pantsir-SM. Banyak hal baru yang bisa ditengok dari Pantsir-SM.
Sasis pengusung Pantsir-SM bahkan menggunakan truk 8×8 Typhoon-K baru buatan Kamaz yang berkapasitas 25 ton, dengan mesin baru yang mampu menghela Pantsir-SM sampai kecepatan 90km/ jam dan menempuh jarak 1.200km.

Hal baru lainnya adalah sistem radar AESA (Active Electronically Scanned Array) yang nangkring di atas sistem rudal dan kanon. Radar ini diklaim punya jarak deteksi dua kali lipat Pantsir-S1 mencapai 75km dan lebih kebal terhadap pengacakan elektronik, serta kian mampu mendeteksi sasaran kecil seperti drone.
Pantsir-SM sendiri juga membawa rudal baru penerus 95YA6 dengan jarak efektif mencapai 40 kilometer, dengan kecepatan luncur akan melebihi 3.000 meter per detik.

Pantsir-SM sendiri juga akan memiliki kombinasi yang bisa dipilih oleh pembeli: kanon-rudal dengan 12 rudal atau sepenuhnya rudal dengan total 24 rudal siap tembak.
Rusia sendiri menyiapkan Pantsir-SM untuk dinas aktif pada tahun 2021. Apakah kira-kira TNI tertarik mengakuisisi sistem terbaru ini?