
Sepanjang dekade tahun 1990an akhir dan 2000an, publik penggemar kemiliteran mudah sekali mengenali heli serang AH-64D Apache Longbow.
Apalagi kalau bukan karena kehadiran radar AN/APG-78 Longbow pada rotor mast dengan bentuk donat yang khas untuk mendeteksi sasaran di darat dan memasok datanya ke sistem rudal AGM-114 Hellfire.
Nah, sebentar lagi Longbow radar itu sebagian akan digantikan oleh sistem MUMT-X atau yang dikenal sebagai Manned-Unmanned Teaming X. Sensor ini akan memungkinkan awak AH-64E mengendalikan UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau drone.

Bentuk MUMT-X juga ringkas, seperti cepol atau kalau dalam bahasa kekinian seperti man bun, tidak lagi donat chaby seperti rekan penulis Weka Ning Mahardhika.
Ada 2 jenis drone yang diintegrasikan kemampuannya pada MUMT-X yaitu RQ-7 Shadow dan General Atomics MQ-1C Gray Eagle. MUMT-X sendiri dibuat oleh L3 Technologies.
Hasil tangkapan kedua drone ini bisa diterima oleh AH-64E, dan versi akhirnya atau Level 4 interoperability akan memungkinkan awak mengubah posisi kamera dan juga rute terbang drone menggunakan UTA (UAV Systems Tactical Common Datalink Assembly).

Drone RQ-7 Shadow dan MQ-1C sendiri mampu melakukan lasing atau menyinari sasaran dengan laser, sehingga AH-64E juga sanggup meluncurkan rudal Hellfire berpemandu laser ke sasaran, termasuk yang bersembunyi di balik bukit misalnya.
Bagian MUMT-X yang terpasang di atas rotor dikenal sebagai upper receiver yang mengirim dan menerima sinyal dari UAV. Sementara komponen AAG-X pada MUMT-X dipasang dalam bentuk antenna di sisi bawah fuselage untuk mengirim video ke unit di darat.
Penulis: Aryo Nugroho