
Klaim Presiden AS Donald Trump bahwa Turki membeli sistem rudal S-400 karena perlakuan tidak adil Amerika Serikat pada saat Presiden Barack Obama cukup mengejutkan semua pihak.
Tidak hanya karena pernyataan tersebut tidak menunjukkan kenegarawanan seorang Trump (suatu fakta yang jelas) namun juga karena pernyataan itu mendistorsi apa yang terjadi.
Pada dasarnya Amerika Serikat tidak pernah melarang penjualan rudal MIM-104 Patriot. Bahkan DSCA pada 9 September 2009 telah mengumumkan bahwa Turki dinyatakan oke untuk membeli 197 unit rudal MIM-104 Patriot PAC-3 beserta seluruh sistem pendukung, peluncur, radio komunikasi, terminal, konsol, dan tentu saja radar.

Yang jadi masalah adalah Presiden Erdogan terus merengek soal ToT alias transfer teknologi dimana Turki meminta banyak teknologi kunci terkait radar dan rudal.
Ini bukan merupakan sesuatu yang bisa disetujui oleh Amerika Serikat begitu saja, apalagi Patriot masuk dalam alutsista pertahanan strategis. Akhirnya tawaran Patriot pun menguap begitu saja, tentu bukan salah Obama.
Pada akhirnya, ketika Turki membeli rudal S-400 dari Rusia, mantan negeri Beruang Merah itu ternyata juga tidak memberikan transfer teknologi apapun, setidaknya untuk pembelian dua resimen (batalyon) rudal pertama. Kalau Turki menambah pembeliannya, barulah Rusia siap membicarakan produksi konten lokal untuk Turki.