You are here
Home > Geopolitik > Hadang China, AL AS Berminat Kembali Ke Pangkalan Subic Bay

Hadang China, AL AS Berminat Kembali Ke Pangkalan Subic Bay

Dihadapkan pada kemampuan China untuk memproyeksikan kekuatannya di wilayah Laut China Selatan, Amerika Serikat memutar otak untuk bisa ‘hadir’ lebih sering di wilayah Asia Timur Jauh.

Salah satu yang kini dijajaki, adalah kembali ke Filipina. Pada puncak Perang Dingin, AS memiliki kehadiran besar di pangkalan Subic Bay, baik itu kapal perang maupun jet tempur sebelum akhirnya ditinggalkan pada 1992.

Seperti dinyatakan oleh Cmdr. Nate Christensen, Deputi Kepala Penerangan Armada Ketujuh, Angkatan Laut AS tengah menjajaki kelayakan galangan kapal Hanjin untuk digunakan sebagai fasilitas perawatan, perbaikan, dan isi perbekalan untuk kapal perang AL AS – walau belum ada keputusan pasti yang diambil.

Galangan kapal Hanjin Philippines yang disebut-sebut adalah galangan kapal sipil terbesar kelima di dunia yang tengah dibelit masalah keuangan. Mereka gagal bayar hutang senilai 900 juta Dolar AS kepada perbankan Korea Selatan.

Dalam prosesnya, sejumlah perusahaan China telah menyatakan tertarik membeli Hanjin Philippines, dan manuver ini telah membuat sejumlah pihak, termasuk Amerika Serikat merasa cemas.

AL AS dapat memanfaatkan Subic sebagai titik logistik strategis dibandingkan harus mengirimkan kapal untuk perbaikan ke Pearl Harbor, dan bahkan kalau perlu, dijadikan galangan pembuatan kapal baru untuk menyokong kapabilitas industri Amerika Serikat.

Tinggalkan Balasan

Top