
Pada bulan Mei 2019, Bloomberg menurunkan tajuk berita yang menyebutkan bahwa Iran tengah melakukan penjajakan untuk pengadaan sistem rudal S-400 Triumf, mengikuti jejak Turki, Arab Saudi, Qatar, dan India mengakuisi sistem ini.
Nyatanya, masih menurut Bloomberg, Rusia menolak karena penjualan S-400 hanya akan memperkeruh suasana di wilayah itu. Kementerian Luar Negeri Iran sendiri membantah adanya pembicaraan terkait pengadaan rudal S-400.
Nah, dalam pameran ARMY-2019, ternyata Rusia seperti berbalik arah, mungkin setelah Iran mendapat publisitas kuat pasca berhasil menembak jatuh drone canggih RQ-4A BAMS-D.
Juru penerangan Biro Kerjasama Militer, yang menangani penjualan alutsista Rusia ke negara luar, justru mengatakan Rusia siap menawarkan S-400 kepada Iran.
Menurut Rusia, mereka terbuka terkait diskusi ataupun negosiasi penjualan rudal S-400, karena menurut Rusia, perlengkapan ini tidak masuk pada daftar Dewan Keamanan PBB terkait larangan alutsista yang haram dijual kepada Iran.
Namun persoalannya, Iran sendiri ternyata belum menyatakan sikap atau mengajukan permintaan kepada Rusia untuk pembelian sistem S-400 tersebut.