
Serangan udara yang dilakukan oleh Israel atas sejumlah sasaran di Suriah pada tengah malam waktu setempat ternyata berbuntut panjang.
Penduduk di wilayah Siprus dikejutkan dengan ledakan keras, diikuti serpihan-serpihan yang terbakar berjatuhan di pagi hari, di wilayah Utara Nikosia, ibukota Siprus.
Perdana Menteri Ersin Tatar mengatakan bahwa tidak seorangpun yang terluka dan pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk menghadapi kobaran api dan memadamkannya. Polisi membarikade wilayah di sekitar kobaran api dan melarang penduduk mendekat.

Awalnya banyak yang berspekulasi bahwa yang jatuh adalah jet tempur Israel karena tersengat rudal, karena besarnya pecahan logam yang tersebar dan berserakan.
Namun kemudian Menteri Luar Negeri Siprus Kudret Ozersay mengatakan bahwa kemungkinan yang jatuh adalah rudal anti pesawat Suriah buatan Rusia, yang gagal mengenai sasarannya dan jatuh setelah kehabisan bahan bakar. Militer pun dikerahkan untuk memungut pecahan rudal tersebut.
Jarak dari Siprus ke Damaskus adalah sekitar 193km, masih cukup dalam jangkauan sistem rudal SAM S-125 atau S-200. Ditambah dengan aksara cyrilic di selongsong rudal, maka bisa dipastikan bahwa ini adalah rudal SAM.