
Biarpun di atas permukaan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berulangkali menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan sanksi CAATSA dari AS, fakta di bawah permukaan bisa berbeda.
Presiden Erdogan masih pede bahwa AS tidak akan menerapkan embargo dan meneruskan rencana pembelian rudal S-400 dari Rusia, pada akhirnya militernya takut embargo juga.
Turki dikabarkan telah membeli suku cadang untuk jet tempur F-16, tulang punggung Angkatan Udaranya dalam jumlah yang jauh lebih besar dari kebutuhan normal.
Bloomberg yang mewawancarai perwira Turki mengatakan bahwa persiapan ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi embargo AS. Turki sendiri pernah mengalami pahitnya embargo AS pada dekade 1970an pasca invasi Siprus.
Turki sendiri adalah salah satu pengguna F-16 terbesar di dunia, dan menggunakannya termasuk untuk serangan lintas Negara ke Suriah tanpa seijin AS. Apabila AS memang menargetkan untuk embargo suku cadang F-16, maka Angkatan Udara Turki dipastikan akan kesulitan dalam waktu lama.