
India sepenuhnya menyadari bahwa mereka menghadapi hegemoni China di wilayah Laut Andaman dan Samudera Hindia, sebagai ekstensi jangka panjang setelah klaim territorialnya atas Nine Dash Line.
Strategi diplomasi, termasuk dengan Indonesia pun telah dilakukan. Namun bagian terpenting dari strategi itu tentu tetap harus disandarkan pada kecukupan alutsista.
Pemerintah India pada 1 Juli lalu meminta 7 galangan kapal untuk menyiapkan proposal untuk memenuhi pesanan enam kapal frigat berudal dan kapal lain seperti 8 kapal patroli untuk penjaga pantai, 12 hovercraft, dan 8 kapal pembawa amunisi dengan nilai pengadaan total mencapai 2,2 Milyar Dolar AS.
Galangan kapal yang diundang berasal dari dalam negeri seperti Larsen & Toubro, Reliance Naval & Engineering, Mazagon Dock Shipbuilder, Garden Reach Shipbuilders & Engineers, Goa Shipyard, Hindustan Shipyard, dan Cochin Shipyard.
Angkatan Laut India sendiri memiliki target 200 kapal perang pada tahun 2027, namun dengan kekuan sekarang yang hanya 140 kapal perang, target itu nampaknya akan sangat sulit tercapai. Hal yang sama juga dialami Penjaga Pantai India yang masih kekurangan 35 kapal untuk mencapai target 200 kapal.