Pemerintah India akhirnya resmi memulai tahapan proses pengadaan jet tempur untuk Angkatan Udaranya, dengan jumlah 114 unit jet tempur dengan nilai diperkirakan lebih dari 15 Milyar Dolar selama daur hidupnya (life cycle cost).

Proses evaluasi tawaran awal dan finalisasi kebutuhan Angkatan Udara telah dimulai, seperti dikatakan Menteri Muda Pertahanan Shripad Naik kepada Parlemen tanggal 3 Juli kemarin.

AU India sendiri sebenarnya membutuhkan lebih dari 114 unit jet tempur tersebut karena armada MiG-21 Bison yang harus diganti jumlahnya jauh lebih banyak. Sebagian akan ditutup dengan pengadaan jet tempur Tejas.

Peserta program MMRCA (Medium Multi Role Combat Aircraft) ini datang dari seluruh dunia yaitu Boeing F-18 Super Hornet, F-21 dari Lockheed Martin, JAS-39E/F Gripen dari SAAB Swedia, Rafale dari Dassault Prancis, dan MiG-35 dari Rusia.

Siapapun pemenangnya harus membuat setidaknya 85 persen dari jet tempur itu di India. Masing-masing produsen dunia sudah mencari partner konglomerasi lokal. Boeing memilih BUMN pertahanan HAL dan Mahindra Defence Systems, Lockheed menggandeng Tata, dan SAAB bersama Adani Group.