You are here
Home > Geopolitik > Putin Titahkan Rusia Keluar INF, NATO Terancam Serangan Nuklir Kilat

Putin Titahkan Rusia Keluar INF, NATO Terancam Serangan Nuklir Kilat

Setelah berbulan-bulan tarik ulur, Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya resmi menandatangani dekrit yang menandakan bahwa Rusia resmi mundur dari perjanjian INF (Intermediate Range Nuclear Force) antara AS dan Amerika Serikat.

Hal ini mengikuti langkah Administrasi Trump menyatakan pada 1 Februari bahwa negeri tidak lagi terikat oleh perjanjian Nuklir Jangka Menengah (INF) dan akan mundur sepenuhnya pada bulan Agustus.

Perjanjian INF ditandatangani menjelang akhir Perang Dingin oleh presiden AS Ronald Reagan dan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev, perjanjian itu melarang peluncuran rudal nuklir dengan jangkauan antara 500 dan 5.500 kilometer.

Pengisian ulang rudal Iskander

Putin sebelumnya mengancam akan mengembangkan rudal nuklir yang dilarang di bawah perjanjian INF jika dibatalkan. Para pemimpin Eropa telah menyuarakan kekhawatiran atas konsekuensi dari hancurnya perjanjian INF itu dan meminta Rusia untuk mengatasi kekhawatiran sebelum Amerika Serikat secara resmi keluar pada bulan Agustus.

Rusia dituduh mengembangkan rudal SSC-X-8 Screwdriver yang diduga bagian dari kompleks rudal Iskander-M secara rahasia selama bertahun-tahun.

Dengan mundurnya Rusia dari INF, secara teoritis senjata yang dikembangkan Rusia tak lagi terikat traktat INF, oleh karenanya Eropa Barat terancam senjata nuklir jarak pendek, yang tak memberi cukup waktu bagi negara Eropa Barat (NATO) untuk bereaksi apabila Rusia menyerang lebih dulu.

Tinggalkan Balasan

Top