
Seperti kita tahu, TNI Angkatan Udara saat ini masih dalam proses pemilihan pesawat tanker strategis, dengan pilihan antara Airbus A330MRTT, Boeing KC-46 Pegasus, atau Il-78-MD90A tanker.
Di tataran ASEAN, Angkatan Udara yang paling mantap dengan doktrin pengoperasian pesawat tanker dan penggelaran proyeksi kekuatan strategis adalah Singapura.
RSAF (Republic of Singapore Air Force) sudah berpengalaman mengoperasikan jet tanker sejak 1996, ketika mereka membeli 4 pesawat tanker KC-135R Stratotanker bekas pakai Angkatan Udara AS.
KC-135R itu dimodifikasi besar-besaran dengan penggantian kokpit, sistem pertahanan diri chaff dan flare, dan sistem MPRS (Multi Point Refueling System) yang mampu mengisi bahan bakar dengan sarana drogue dan probe.

Dan yang meragukan kemampuan RSAF dalam mengoperasikan tanker, perhatikan fakta ini: 1 unit KC-135R RSAF dengan awaknya sudah pernah terbang di wilayah konflik Timur Tengah untuk mendukung operasi perang udara koalisi dalam menyerang ISIS di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah 3 unit A330MRTT pesanan RSAF datang, sudah waktunya KC-135R dipensiunkan dan menutup buku pengabdian. 21 tahun masa pengabdian diakhiri ketika 112 Squadron yang menaungi KC-135R melaksanakan farewell flight KC-135R terakhir pada 26 Juni 2019 lalu.
Dan kini, A330 MRTT mengampu tugasnya sebagai pesawat tanker strategis generasi kedua di dalam RSAF, membuktikan mereka sebagai Angkatan Udara paling bertaring dan matang di ASEAN.