Pada tahun 1980an, konsorsium Italia yang dipimpin Aermacchi membuat jet tempur ringan/ serang AMX. Indonesia menjadi satu negara yang disasar dimana AMX pernah didemokan di Jakarta pada tahun 1990.

Tak hanya 1, tapi 2 AMX dikirim dan dirakit oleh teknisi TNI AU dari Skatek 021. AMX memang tak beruntung karena kalah dari Hawk 100/200, namun setidaknya orderan AU Italia bisa menghidupkan program ini.

Dan di letusan gunung Stromboli di Italia yang terjadi dua hari lalu, AMX membuktikan kemampuannya untuk mengintai.

Ya, jet tempur memang tak melulu digunakan berperang. Dalam situasi seperti bencana alam, jet tempur yang dilengkapi dengan pod intai berkamera termal bisa dimanfaatkan untuk memotret arah aliran lahar sehingga bisa dipakai untuk permodelan jalur evakuasi.

Pilot tentu harus piawai membaca arah angin, karena letusan vulkanik pasti bisa membawa debu silika yang bisa ‘mengamplas’ dan menghancurkan kipas turbin mesin jet tempur.

AMX dari 132 Gruppo, 51 Stromo yang berpangkalan di Istrana pun lepas landas dengan bekal pod Reccelite buatan Israel untuk mengambil foto dan video yang bisa ditransmisikan langsung ke markas sehingga hasilnya jauh lebih tepat dan akurat.

Dan seperti foto-foto resmi yang dirilis oleh Angkatan Udara Italia, hasil tangkapan Reccelite boleh dikata jernih dan tak beda dengan hasil yang diperoleh dari kamera profesional, tentu dengan keunggulan fitur termal yang digunakan Reccelite.