
Setelah Amerika Serikat sempat kecewa dengan penolakan Jerman untuk menambah keterlibatan prajuritnya dalam Perang Suriah, Inggris dan Prancis justru memberi angin segar dengan berkomitmen menambah pasukannya.
Seorang pejabat Pemerintahan AS mengatakan bahwa secara informal Inggris dan Prancis telah setuju untuk menambah jumlah pasukannya sebesar 10 sampai 15 persen dari tingkat yang ada sekarang.
Namun Inggris dan Prancis belum mengumumkan kapan dan berapa jumlah pasukan tambahan yang akan dikirimkan, namun jumlah yang ada saat ini jumlahnya sedikit. Inggris dan Prancis mungkin hanya punya 200-300 prajurit terutama kontingen pasukan khusus di Suriah.
Kekuatiran terbesar Amerika Serikat adalah ISIS dapat berkumpul kembali dan melanjutkan terornya sementara pasukan SDF Kurdi belum memiliki kekuatan yang memadai untuk mempertahankan wilayah yang berhasil direbut susah payah dari ISIS.