
Seperti diketahui, langkah TNI Angkatan Darat yang memboyong 8 unit helikopter AH-64E Apache Guardian secara otomatis menjadikan Indonesia sebagai Negara terkuat di kawasan untuk pengguna heli serang.
Sebagai catatan, Singapura mengoperasikan AH-64D Longbow, sementara itu Angkatan Darat Australia mengoperasikan helikopter serang Tiger ARH (Army Reconaissance Helicopter).
Australia sendiri diketahui tidak puas dengan kinerja Tiger ARH, dan nampaknya dengan kemunculan Apache Guardian TNI AD, Australia kian punya alasan untuk menggantikan Tiger ARH. Salah satu alasan adalah karena kinerja mesin heli ini yang selalu bermasalah di medan kering dan panas.
Kementerian Pertahanan Australia kemarin diketahui telah menerbitkan RFI (Request for Information) untuk mencari helikopter pengganti Tiger ARH yang dikenal juga sebagai LAND 4503.
LAND 4503 bertujuan mencari 29 unit helikopter berkemampuan serang, dengan 24 unit akan masuk skadron operasional, sementara 5 unit sebagai unit skadron latih. Target IOC (Initial Operating Capability) untuk skadron pertama ditargetkan pada 2026 dan operasional penuh pada 2028.
Satu kemampuan yang dicari adalah kemampuan heli serang baru itu untuk beroperasi dengan platform UAV (Unmanned Aerial Vehicle), dalam hal ini General Atomics MQ-9 Reaper yang sudah dibeli di bawah program AIR 7003.