
Bukan rahasia, bahwa China berupaya keras mengintip latihan udara-maritim antara AS dan Australia, Talisman Sabre 2019.
Namun begitu, Kolonel Brian Baldwin dari Angkatan Udara Amerika Serikat mengatakan bahwa dirinya justru akan merasa terhina jika China tidak mencoba mengintai latihan bersama AS-Australia tersebut.
Kolonel Baldwin yang memimpin kontingen F-22 yang secara khusus terbang ke Australia dan mendarat di pangkalan RAAF Amberley, sang Kolonel mengatakan bahwa ia paham kenapa China mau belajar dari yang terbaik, jadi menurutnya, silahkan saja kalau China mau mencoba mengintip.
Amerika Serikat serius berlatih dalam Talisman Sabre kali ini, dimana gabungan dua militer melibatkan 80 pesawat dari berbagai jenis dan armada Angkatan Laut yang akan melaksanakan simulasi perang selama 2 minggu.
China diperkirakan akan memanfaatkan satelit mata-mata untuk mengambil gambar kapal perang dan jet tempur kedua Negara, dan juga mengirimkan kapal intelijen untuk memonitor Talisman Sabre.
Menurut Kolonel Baldwin, AS memiliki caranya sendiri untuk menangani upaya mata-mata semacam itu dan bagaimana cara menyingkapnya.
Menurut Kolonel Baldwin, wilayah Indo-Pasifik terbuka, jadi siapapun di perairan internasional memiliki hak untuk beroperasi, selama di perairan internasional.