You are here
Home > Geopolitik > Prancis Mengaku, Rudal Javelin Pemberontak Di Libya Miliknya

Prancis Mengaku, Rudal Javelin Pemberontak Di Libya Miliknya

Hebohnya dunia internasional terkait penemuan rudal canggih FGM-148 Javelin buatan AS di tangan pemberontak LNA pimpinan Jenderal Khalifa Haftar ternyata mulai menemukan titik terang.

Awalnya, sempat diduga bahwa rudal Javelin itu adalah milik Uni Emirat Arab berdasar nomor kontrak dan tulisan UAE di tabung rudal. Namun ternyata, rudal-rudal pencari panas penghancur tank itu adalah milik Prancis.

Kementerian Pertahanan Prancis mengakui bahwa rudal Javelin itu digunakan oleh pasukan khusus Prancis yang beroperasi di Libya dalam misi pengumpulan intelijen. Namun kondisi rudal itu rusak, dan menunggu dihancurkan.

Namun kemudian rudal itu hanya ditumpuk di sebuah gudang, dan kemudian pasukan di darat tidak lagi mengetahui keberadaannya sampai kemudian pasukan pemerintah Libya menemukan rudal itu di kota Gharyan setelah memukul mundur pasukan Haftar.

Prancis sendiri di belakang layar dituduh diam-diam mendukung pasukan yang loyal pada Khalifa Haftar dengan senjata dan dukungan politik.

Tinggalkan Balasan

Top