
Korps Marinir TNI AL adalah salah satu unit militer di dunia yang masih mempertahankan kemampuan unik untuk mendaratkan serbuan amfibi dan merebut garis pantai dan kemudian menusuk ke daratan.
Namun patut diingat, dengan topografi seperti Indonesia, seharusnya TNI tidak hanya berlatih merebut pantai, namun juga harus bisa mempertahankannya dari serbuan. Namun begitu, TNI AD maupun TNI AL nampaknya masih belum berinvestasi serius pada sistem semacam ini.
Nah, Rusia mungkin punya solusinya. Dalam pameran International Maritime Defense Show 2019 di St. Petersburg, untuk pertama kalinya sistem Rubezh-ME dipamerkan di hadapan publik.
Menurut perusahaan pembuatnya, Morinformsystem-Agat Concern, sistem ini didesain untuk Negara kepulauan dan dengan garis pantai panjang yang tidak memiliki kemampuan finansial untuk membeli sistem persenjataan Barat yang mahal.

Rubezh-ME sendiri didesain di atas platform truk KamAZ-6560 8×8 dengan kemampuan gerak offroad, memadukan sistem radar dan rudal anti kapal dalam satu paket yang menyenangkan, kompak, dan berdaya pukul besar.
Satu sistem truk Rubezh-ME mampu membawa 4 rudal X-35UE yang dibuat Tactical Missiles Corporation, dengan jarak jangkau mencapai 260 kilometer untuk melumat kapal pendarat, LPD, LHD, maupun kapal perang pemberi bantuan tembakan.
Rubezh-ME dengan radar yang dibawanya didesain beroperasi independen, sehingga tak perlu membeli radar pendeteksi kapal tambahan. Solusi mobil seperti Rubezh-ME tentu cocok sekali dengan topografi Indonesia dimana garis pantai yang bisa didarati kekuatan aggressor cukup panjang, sementara kita tahu sendiri, anggaran pertahanan selalu terbatas.