
Pada era sekarang ini, penggunaan radar AESA (Active Electronically Scanned Array) merupakan suatu fitur yang jamak bahkan sudah wajib digunakan pada jet tempur modern.
Jangkauan radar jauh, multi moda, dan relatif lebih sulit diacak oleh lawan. Namun begitu, radar AESA tetap memiliki tantangannya sendiri, seperti ukuran dan jumlah modul transmiter yang terbatas karena ukuran radome yang kecil.
SAAB Swedia yang membekali JAS-39 Gripen E/F dengan radar Selex 05 Raven memiliki bidang sapuan lebih kurang 70 derajat ke kanan dan kiri, total 140 derajat ke arah depan dengan sangat cepat.

Namun para enjinir SAAB melangkah lebih maju dengan menempatkan radar Selex-05 Raven tersebut pada satu piringan repositioner, yaitu dudukan atau piringan mekanik yang bisa berputar.
Repositioner memberikan radar Selex-05 Raven kemampuan untuk menyapu sudut ke kanan dan ke kiri sebesar 100 derajat, atau total 200 derajat sehingga Gripen-E/F sudah hampir memiliki kemampuan side looking radar.
Ditambah dengan tiga SIT426 IFF Conformal AESA yang diposisikan sedikit di belakang radar Raven di kiri, kanan, dan sisi atas, identifikasi dengan moda IFF 5/S dapat dilakukan secara instan, memberikan fusi data dan informasi apa yang ada di layar radar pilot Gripen E/F.

SAAB juga memanfaatkan sistem datalink yang dikenal sebagai TAU-LINK untuk memampukan 2 jet tempur Gripen-E/F untuk saling berbagi data radar secara simultan.
Hasilnya, area yang dicakup bisa jauh lebih luas terhadap sasaran dan bidang radar yang berpotongan (superimpose) dari 2 Gripen-E/F, memungkinkan sasaran dengan RCS (radar cross section) rendah untuk lebih terlihat di mata elektronik radar.
Inilah yang diujikan ketika SAAB berbagi foto 2 purwarupa Gripen-E 39-9 dan 39-10 yang terbang bersama-sama di awal Juli, inilah pemenuhan janji bahwa Gripen-E/F adalah the smart fighter!