
Di tengah dinginnya udara menjelang fajar menyingsing, ARCINC menyaksikan pendaratan amfibi Korps Marinir TNI AL di pantai Banongan. Dalam foto dapat dilihat kendaraan angkut amfibi KAPA Rusia mengangkut meriam howitzer tarik LG-105 Mk2 buatan Prancis.
Pendaratan Marinir ini dilakukan sebagai bagian dari Latihan Armada Jaya (AYA) XXXVII/2019. Diskenariokan bahwa negara Musang sebagai lawan NKRI mencoba merebut Blok Setigi yang kaya dengan sumber daya alam.
Setelah melalui perang diplomatik, Negara Musang kemudian menusuk dari arah Selatan dan mendaratkan satu Divisi pasukannya di wilayah Banyuwangi, menandakan invasi riil terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Negara tersebut pada akhirnya berhasil menguasai obyek vital dan telekomunikasi di wilayah tersebut serta menempatkan radarnya di wilayah Pulau Sapudi. Divisi militer musuh itu, bukan saja menguasai Banyuwangi tetapi juga bergerak ke wilayah Jember dan Bondowoso.
Invasi ini mengakibatkan eksodus besar-besaran khususnya warga sipil di wilayah Banyuwangi ke kota-kota sekitarnya, dan mengancam seluruh industri yang berada di pesisir pantai Jawa Timur karena memang sasaran utama pengerahan kekuatan itu untuk menguasai Sumber Daya Alam Indonesia.
Merespon kejadian tersebut, Presiden RI melalui Panglima TNI, memerintahkan TNI AL untuk mengerahkan unsur-unsurnya yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan (Kogasgab), guna merebut kembali wilayah NKRI yang diduduki musuh dengan melaksanakan Operasi Amfibi dengan mendaratkan Pasukan Pendarat di wilayah Banongan.
Setelah sebelumnya melaksanakan Gelar Pasukan, maka pada tanggal 10 Juli 2019 unsur-unsur TNI AL bergerak dari Pangkalan Aju Surabaya ke wilayah perairan Laut Jawa untuk melaksanakan Operasi Laut Gabungan dan pada tanggal 11 Juli 2019 TNI AL dinyatakan telah memenangkan pertempuran laut.
Tepat pukul 03.00 WIB tanggal 13 Juli 2019 yang ditetapkan sebagai jam “J”, Pangkogasgabfib membacakan taklimat untuk mendaratkan pasukan pendarat di wilayah pantai yang dikuasai musuh, didukung dengan bantuan tembakan, hingga akhirnya tumpuan pantai berhasil dikuasai.