
Pameran IMDS-2019 di St. Petersburg Rusia menjadi ajang kemunculan perdana sistem Rubezh-ME, yang merupakan versi ekspor dari sistem rudal pertahanan pantai Bal.
Kesuksesan arhanud jarak dekat Pantsir-S1 memang tak pelak menjadi konsep alutsista yang sukses. Menggabungkan sistem pemukul dan radar dalam satu platform, banyak negara tentu tertarik membeli karena harga dan biaya operasinya jadi murah.
Dan, Rubezh-ME buatan JSC Kaluga membuktikan itu. Kalau Pantsir untuk menghalau ancaman udara, Rubezh-ME dipakai menghantam kapal pendarat amfibi dan kapal perang. Kaluga memilih sasis KamAZ 63501 8×8 yang lebih kecil dari MZKT-7930 milik Bal-E yang juga diperuntukkan bagi ekspor.

Dampaknya, Rubezh-ME memang hanya bisa membawa 4 tabung rudal dibandingkan sasis MZKT yang enteng saja membawa 8 rudal. Menurut JSC Kaluga, tidak semua negara sanggup membeli stok rudal sebanyak kebutuhan Bal-E.
Rubezh-ME sendiri membawa radar, namun didesain beroperasi bersama kendaraan pembawa radar Monolith-B yang mampu mendeteksi sasaran di permukaan laut sampai jarak 250km dalam moda aktif dan 450km dalam moda pasif.

Kemampuan jejak sasarannya sampai 30 sasaran dalam moda aktif dan 50 unit dalam moda pasif, dan menjejak 10 sasaran secara simultan. Rubezh-ME sendiri bisa digelar kurang dari 15 menit, diposisikan 10 kilometer dari garis pantai agar tersembunyi, dan radarnya bisa beroperasi pada ketinggian 1 kilometer di atas permukaan laut maksimal.
Untuk rudal pemukulnya ada 2 varian, Kh-53E dengan jarak 5 sampai 130 kilometer, atau X-35UE (NATO: SS-N-25 Switchblade) yang lebih baru dengan jarak efektif 7 sampai 260 kilometer. Tinggal kekuatan negara pembeli nego dengan Rusia, karena tidak semua negara diperbolehkan membeli X-35UE.