Hasil penggrebekan unit kepolisian DIGOS Italia terhadap kelompok neo nazi Italia pada 15 Juli membuahkan temuan spektakuler: sebuah rudal Matra Super 530F buatan Prancis, dan merupakan senjata jet tempur Mirage F1.
Dari tabung penyimpanan rudal yang bertuliskan “Contract Dated 16th October 1980, State Of Qatar” sudah bisa diduga asal muasal rudal tersebut walaupun bagaimana rudal itu bisa sampai ke tangan kelompok neo nazi masih misteri.
Rudal itu diduga masih aktif, dan ditemukan di sebuah gudang di Bandar udara Forli. Seorang mantan petugas bea cukai Italia, Fabio Del Bergiolo, ditangkap terkait penggrebekan ini. Del Bergolo sendiri berupaya maju dalam pemilu senat Italia tahun 2001. Pemilik gudang dimana rudal itu ditemukan, Alessandro Monti juga ditahan.
DIGOS ditugaskan melakukan penggrebekan setelah polisi berhasil menyadap pembicaraan telpon Del Bergiolo yang berupaya menjual rudal itu. Harga yang ditawarkan cukup 470 ribu Euro saja, murah untuk hitungan harga rudal udara ke udara.
Pertanyaan berikutnya, siapa yang hendak membeli rudal ini? Negara yang masih mengoperasikan Mirage F1 cukup sedikit, namun diduga salah satunya adalah Libya. Polisi Italia mengungkap bahwa calon pembelinya salah satunya memang aktor Negara.
Pemerintah Libya yang saat ini dikuasai oleh GNA (Government of National Accord) saat ini sedang terdesak, terutama oleh kelompok Jenderal Khalifa Haftar yang memimpin LNA (Libya National Army). LNA diam-diam didukung sejumlah Negara seperti Prancis, Mesir, dan Rusia, jadi GNA sangat kesulitan untuk memperoleh alutsista bagi jet tempurnya.