Media resmi PLA Daily menyebutkan bahwa proyek FC-31 GyrFalcon, jet tempur siluman kedua di negara itu, berjalan dengan lancar dan sesuai jadwal, menurut ketua desainernya.
Sun Cong, presiden Badan Penerbangan China di bawah Perusahaan Industri Penerbangan China, mengatakan pada konferensi pers pada hari Kamis di Shenyang, provinsi Liaoning, bahwa orang-orang harus bersabar dan menunggu kabar baik dari proyek tersebut.
“Anda akan melihat perkembangan terbaru pada waktunya, dalam waktu dekat,” kata Sun, yang juga merupakan peneliti utama di Shenyang Aircraft Design and Research Institute AVIC.
Komentar Sun mengindikasikan bahwa China tidak pernah goyah dalam upayanya untuk mengembangkan dan membangun pesawat tempur siluman seri kedua setelah J-20 memasuki layanan dengan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat pada tahun 2017.
Pernyataannya kemungkinan akan meyakinkan siapa pun yang khawatir tentang nasib FC-31 karena hilangnya jet tempur ini dari pandangan publik selama dua tahun terakhir. PLAAF (People’s Liberation Army Air Force) pun nampaknya lebih menikmati memamerkan J-20 dengan segala keunggulannya.
Jet tempur bermesin ganda yang punya fitur stealth ini diluncurkan pada Oktober 2012 ketika sebuah prototipe melakukan penerbangan perdananya, menjadi jet tempur generasi ke-5 China, mengikuti J-20.
FC-31 memiliki kemampuan tempur yang tinggi, siluet radar yang rendah, penanggulangan elektronik canggih, kapasitas pengumpulan dan penanganan informasi yang kuat, dan kemampuan tempur di luar jangkauan visual dengan kemampuan membawa rudal seperti PL-15.
Selain pertempuran udara, itu juga dapat melakukan serangan terhadap sasaran darat dan laut, menurut desainernya.Pesawat ini memiliki ruang senjata besar dan dapat membawa beberapa rudal eksternal.
Menurut spesifikasi AVIC, FC-31 memiliki berat lepas landas maksimum 25 metrik ton, jarak tempur 1.200 kilometer dan kecepatan tertinggi Mach 1.8, atau 2.205 kilometer per jam. FC-31 dapat membawa 8 ton senjata dan memiliki masa hidup yang dirancang hingga 30 tahun.
FC-31 akan memasuki layanan di PLA sebagai institut Shenyang dan pencapaian besar terbaru Shenyang Aircraft Corp, mengikuti jet tempur kapal induk J-15 dan jet tempur seri J-8 yang berusia setengah abad.