
Keputusan AS untuk mendepak Turki baik dari program pembelian jet tempur F-35 maupun produksi komponennya memang berdampak buruk bagi Turki, yang bisa kehilangan potensi pendapatan sekira 9 Milyar Dolar AS dalam jangka panjang.
Namun begitu, di saat orang lain susah, sudah pasti ada yang senang, begitu hukum alamnya. Hilangnya 10 perusahaan komponen Turki nampaknya akan dimanfaatkan betul oleh Australia yang juga memiliki basis industri pertahanan yang kuat.
Menurut The Financial Review, Lockheed Martin sudah memulai pembicaraan dengan sejumlah industri pertahanan Australia untuk melihat kemungkinan apakah kemampuan industrinya bisa mengisi apa yang ditinggalkan Turki tersebut.

Departemen Pertahanan Australia sendiri nampaknya memberikan sinyal dukungan terkait keterlibatan industri pertahanan Australia untuk menggantikan Turki.
“Departemen Pertahanan mengetahui bahwa Kantor Program Gabungan F-35 di AS telah bekerja untuk mengatasi dampak global atas jadwal pengadaan dan pemeliharaan F-35 yang disebabkan oleh didepaknya Turki dari program, dan Departemen Pertahanan akan terus menangani hal ini dengan intens,” ujar pernyataan resmi Departemen Pertahanan Australia.

Menurut Menteri Industri Pertahanan Melissa Price mengatakan bahwa pemerintah Australia berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi dari perusahaan Australia.
“Saya memahami bahwa program ini akan menggunakan pemasok AS untuk mengambil alih beban kerja yang ditangani Turki di fase awal peralihan, namun hal ini akan pelan-pelan terbuka untuk partner program lainnya, termasuk Australia, untuk menjadi sumber pemasok,” ujar Menteri Price.