
Nekatnya Turki membeli sistem pertahanan rudal S-400 Triumf dari Rusia ternyata berujung sial dua kali bagi Turki.
Tidak hanya Turki terkena embargo dan tidak boleh membeli 100 unit lebih F-35 yang sudah dipesan, tetapi industri pertahanannya juga ikut terkena imbas tak lagi diikutsertakan membuat komponen F-35.
Gedung Putih mengeluarkan pernyataan resmi pada hari Rabu yang mengkonfirmasi langkah itu, yang telah didebngungkan Washington selama berbulan-bulan.
“Keputusan Turki untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia membuat keterlibatannya yang berkelanjutan dengan F-35 tidak mungkin,” bunyi pernyataan Gedung Putih. “F-35 tidak dapat hidup berdampingan dengan platform pengumpulan intelijen Rusia yang akan digunakan untuk mempelajari kemampuan canggihnya.”

“Turki telah menjadi mitra yang sudah lama dan dipercaya dan sekutu NATO selama lebih dari 65 tahun, tetapi menerima S-400 merusak komitmen semua Sekutu NATO yang dibuat satu sama lain untuk menjauh dari sistem Rusia,” pernyataan itu melanjutkan.
Semua personel F-35 Turki yang terdiri dari pilot dan teknisi telah diberitahu bahwa mereka harus meninggalkan AS sebelum 31 Juli 2019, termasuk 20 orang yang ditugaskan di Kantor Program Gabungan F-35.

Tidak ada pejabat yang mau berkomentar apakah ada di antara mereka yang meminta suaka politik.
Pada Maret 2020, partisipasi industri pertahanan Turki dalam program F-35, yang meliputi produksi sekitar 900 bagian komponen untuk F-35 akan sepenuhnya dihentikan. Pemasok dari perusahaan Amerika pada awalnya