
Kasus penyanderaan tanker Stena Imperio yang dilakukan oleh IRGC atau Korps Garda Republik Islam Iran hari ini banyak dikaitkan dengan penyanderaan tanker minyak Grace 1 yang dilakukan oleh Inggris di Gibraltar.
Banyak A-Readers menganggap bahwa ini adalah tulah Inggris yang sudah lebih dulu cari gara-gara dengan menyandera Grace 1 di Gibraltar. Padahal, 2 kasus ini dilihat dari lokasi dan modus operandinya sangat berbeda.
Baca juga: Inggris Janjikan Balasan Serius Atas Ulah Iran Sandera Tanker
Memang dalam melihat kasus yang melibatkan politik dan militer, diperlukan kedewasaan berpikir dan kemauan untuk mengetahui dasar, aturan, dan adab yang berlaku di dalam dunia internasional, serta tentu saja rasio, tidak sekedar menggunakan perasaan si besar yang menindas si lemah.

Penangkapan atas tanker Grace 1 dilakukan dengan dasar aturan yang jelas, bahwa siapapun dilarang membawa pasokan minyak bagi rezim Suriah yang menindas rakyatnya, termasuk melancarkan serangan kimia, dan ini sudah didasarkan pada sanksi Uni Eropa atau yang dikenal dengan EU Restrictive Measures in Syria.
Tidak mengherankan bila penangkapan dilakukan otoritas Gibraltar selaku pihak sipil yang menegakkan aturan, didukung British Royal Marines.
Baca juga: Taktik Penyanderaan Tanker ala Iran
Sementara penyanderaan Stena Imperio dilakukan pada saat kapal tanker itu berlayar di perairan Oman, di wilayah Internasional, dan kapal tanker itu dipaksa berbelok ke wilayah perairan Iran dan kemudian disandera oleh prajurit IRGC yang turun dari helikopter dan akhirnya dibawa ke Bandar Abbas.

Hal ini jelas terdengar dari rekaman antar kapal perang Inggris HMS Montrose, Stena Imperio, dan kapal IRGC. Di awal transkrip rekaman jelas bahwa IRGC memerintahkan Stena Imperio mengubah haluan ke arah Iran dan mengancam dengan menyebut “jika kamu (Stena) patuh, maka kamu akan aman.”
Sementara itu HMS Montrose mencoba membela Stena Imperio di radio dengan mengatakan, “Kalian melaksanakan perlintasan di selat yang merupakan perairan internasional yang diakui, di bawah hukum internasional perjalanan kalian tidak boleh diganggu, dihalangi, atau ditunda-tunda.”
Baca juga: Senjata baru AL Inggris Lawan Drone Dan Kapal Cepat Iran
Sayangnya, HMS Montrose berada 60 menit dari posisi Stena Imperio, terlalu jauh untuk mencegah aksi pelanggaran hukum internasional oleh Iran.