Panglima US Indo-PACOM Laksamana Philip Davidson dalam Aspen Security Forum membuka pengakuan bahwa Amerika Serikat mengetahui bahwa China telah melakukan uji tembak atas 6 rudal balistik anti kapal induk.

Sebelumnya Pentagon hanya mengakui uji tembak tersebut secara anonim. Pemerintah AS sendiri selalu mengkritisi China yang secara sepihak mengakui wilayah nine dash line di Laut China Selatan sebagai wilayahnya.

Uji tembak itu pertama kali diketahui dan dirilis stasiun TV NHK pada awal Juli, dengan memberitakan bahwa penembakan dilakukan pada akhir bulan Juni.

Penembakan rudal balistik DF series itu dilakukan dari daratan China, menyasar dua wilayah yang berbeda di Laut China Selatan, ke wilayah Laut Spratly. Pentagon menyebut bahwa ujicoba ini merupakan suatu hal yang mengganggu.

NHK pada waktu itu memberitakan bahwa China kemungkinan menembakkan rudal DF-21D atau DF-26, yang dikenal sebagai rudal pembunuh kapal induk karena dikembangkan untuk menyasar kapal induk Amerika Serikat.