
Kehebohan terkait klaim Korea Selatan (yang dibantah Rusia) bahwa jet-jet tempurnya yaitu F-15K dan F-16K melakukan pencegatan terhadap 2 pesawat pembom Tu-95MS sampai harus melontarkan flare dan menembakkan kanon telah menutup satu fakta penting.
Fakta itu adalah bahwa pada hari ini, 23 Juli 2019, untuk pertama kalinya dilaksanakan patroli bersama Angkatan Udara China dan Rusia di wilayah Asia-Pasifik, seperti disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia.
Yuk baca: 360 butir peluru kanon M61A1 Vulcan untuk Bomber Rusia
Patroli udara bomber ini dilaksanakan 2 Tu-95MS AU Rusia dan 2 H-6K milik PLAAF (People’s Liberation Army Air Force). Rute patroli ini dilaksanakan di atas Laut Jepang dan Laut China Timur, yang kemudian dituduh melintasi masuk wilayah KADIZ (Korean Air Defense Identification Zone).

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa patroli bersama ini tidak ditujukan untuk menekan negara manapun, dan dilakukan dalam rangka menerapkan poin kerjasama militer Rusia-China untuk tahun 2019.
Baca juga: Rusia Bantah Bombernya Diserang Jet Tempur Korsel
Kementerian Pertahanan Rusia juga menyatakan bahwa penerbangan bersama ini dilakukan untuk memperkuat stabilitas strategis global. Sayangnya, momen bersejarah ini diwarnai tembakan kanon dari jet tempur AU Korea Selatan.