
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 26 Juli seperti diberitakan RFERL menekankan bahwa Turki berencana untuk mengoperasionalkan sistem rudal S-400 pada tahun depan.
“Di musim semi mendatang, Insya Allah pada April 2020, kita akan mampu untuk mulai menggunakan sistem rudal ini,” ujar Erdogan di hadapan pendukung partai AKP.
Baca juga: Turki-Rusia Mulai Bahas Transfer Teknologi untuk S-400
Target Presiden Erdogan ini nampaknya sama sekali tidak mempedulikan keberatan AS dan NATO yang menentang pembelian sistem S-400, karena kekuatiran tidak kompatibelnya sistem dan akan membahayakan keberadaan jet tempur F-35.

Amerika Serikat meyakini bahwa Rusia akan mampu mencuri data teknis penting terkait F-35 apabila dioperasikan bersama-sama dengan S-400.
Baca juga: Gertak Amerika Serikat Ke Turki, Jangan Sekali-kali Operasikan S-400!
Rusia sendiri sudah menyelesaikan kewajibannya mengirimkan batch pertama sistem S-400 dengan pesawat udara Il-76 dan An-124, walaupun belum ada rudal yang dikirimkan.
Awak batalyon artileri pertahanan udara Turki juga belum menerima pelatihan, yang bila berkaca dari pengalaman Suriah dalam mengoperasikan baterai S-300PMU-2, bisa makan waktu nyaris setahun.