
Pernyataan Menteri Pertahanan AS Mark Esper yang mengatakan bahwa Pemerintah AS ingin secepatnya menempatkan pangkalan rudal balistik jarak menengah di Asia membuat orang terhenyak. Banyak yang bertanya-tanya, dimana pangkalan rudal baru itu akan ditempatkan.
Banyak yang kemudian menduga bahwa Australia akan dijadikan pangkalan rudal yang akan dihadapkan ke Asia, terutama karena hubungan yang amat mesra antara AS dan Australia. Namun sejumlah pejabat tinggi Australia buru-buru membantah.
Baca juga: AS Bernafsu Secepatnya Pasang Rudal Balistik Jarak Menengah Di Asia Pasifik
Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds mengatakan masalah itu diselidiki selama pembicaraan tingkat tinggi dengan timpalannya dari AS, Menteri Pertahanan Mark Esper, di Sydney kemarin.
“Saya dapat mengonfirmasi bahwa Menhan AS tidak membuat permintaan, dan bahwa dia tidak mengantisipasi permintaan apa pun,” katanya kepada RN Breakfast. Ketika didorong untuk mengklarifikasi, Menteri menceritakan percakapannya dengan Mr Esper.
Baca juga: India Uji Rudal Artileri Pertahanan Udara Reaksi Cepat
“Saya langsung bertanya kepadanya, ‘apakah ada harapan akan permintaan’, dan dia bilang ‘tidak’,” katanya. Dalam perjalanannya ke Australia untuk pembicaraan tahunan AUSMIN (Menteri Australia-AS), Esper menandai niat Amerika untuk mengerahkan rudal-rudal bersenjata konvensional berbasis darat di lokasi-lokasi di seluruh kawasan.
Ini mengikuti ekspansi militer China di wilayah Asia Pasifik dan runtuhnya perjanjian INF era Perang Dingin dengan Rusia, yang mengendalikan proliferasi misil semacam itu. “Kami sekarang bebas mengembangkan kisaran senjata itu, 500 kilometer hingga 5.500 kilometer, yang belum tersedia bagi kami dari postur penangkal di darat,” kata Menteri Esper.